TENUN GRINGSING : Warna kain tenun gringsing semuanya berasal dari bahan pewarna alami. Tenun Gringsing terbuat dari benang kapas yang ditenun menggunakan tehnik double ikat, yaitu tehnik dengan mengikatkan benang lungsi dan benang pakan secara bersamaan. Tehnik ini dikenal sangat langka, karena akan membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan satu lembar kain, berkisar antara 1-5 tahun. Di Asia hanya Jepang dan India yang masih menerapkan tehnik tenun ganda ini. Hingga tidak aneh jika kain tenun Gringsing ini memiliki harga yang sangat mahal.
Tenun rangrang ikat asal Bali adalah salah satu produk budaya yang awalnya jenis kain tersebut hanya digunakan para orang tua dan kalangan bangsawan, tetapi kini sudah hampir sebagian besar masyarakat Bali bisa mengenakan, baik digunakan untuk upacara besar maupun sembahyang ke Pura. Endek rangrang yang dihasilkan dari industri di Bali rata-rata masih menggunakan motif dan desain tradisonal, yang beberapa diantaranya hanya digunakan pada saat upacara adat.Teknik penerapan corak dan warna pada kain Rangrang ialah teknik ikat tunggal.Secara umum kain ini memiliki latar berwarna merah atau kuning.Pada bagian tengah kain di beri beragam motif,antara lain saksak bunga tunjung,angket rumput,dan pohon cemara.Sedangkan pada pinggirannya sering di beri hiasan berupa motif kumpulan bunga julit,daun bakung,kupu-kupu,dan hiasan katak.Pada kain Rangrang ini juga selalu terdapat garis yang berwarna putih.Garis putih ini di kenal sebagai pangoh taji yaitu semacam pisau yang di gunakan oleh ayam petarung pada acara adu atau sabung ayam.
No comments:
Post a Comment